Simak artikel Kompas berikut ini.
Siap-siap Macet di Sepanjang Ciledug-Kapten Tendean
(Kompas - Selasa, 10 Maret 2015)
JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan delapan paket jalan layang yang akan menghubungkan Jalan Ciledug Raya—Kyai Maja—Trunojoyo—Wolter Monginsidi—Kapten Tendean ini diperkirakan akan membuat kemacetan di daerah-daerah tersebut. Kemacetan itu diperkirakan akan terjadi sampai akhir November 2015.
"Ada yang krusial sampai akhir November. Kami menancapkan paku bumi sehingga membutuhkan ruang jalan. Setelah November, kami main di struktur atas," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Rizal dalam pembukaan pembangunan Jalan Layang Kapten Tendean—Blok M—Ciledug, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2015).
Namun, ia berharap penancapan paku bumi tersebut bisa dipercepat sehingga bisa menghindari kemacetan panjang di daerah-daerah tersebut. "Jika (pengerjaan) cepat, maka lalu lintas akan aman," kata Yusmada.
Pengguna jalan di area yang sedang dibangun, Kompen (40), mengungkapkan bahwa pembangunan jalan layang ini akan memakan kemacetan yang cukup parah. Pasalnya, sebelum ada pembangunan jalan layang, arus lalu lintas di jalan-jalan ini sudah terbilang cukup padat.
Menurut Yusmada, untuk mengelola arus lalu lintas di daerah yang sedang dibangun jalan layang tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti Dinas Perhubungan dan Kepolisian, dalam mengatur arus lalu lintas.
"Sejak tiga bulan, dari Desember 2014, kami berdiskusi soal pengelolaan lalu lintas. Kami membangun, tetapi sedapat mungkin arus lalu lintas tetap terjaga," kata Yusmada.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Priyanto juga berharap pengertian dari masyarakat terkait pembangunan jalan layang ini. Namun, ia mengungkapkan, pihaknya tidak menyediakan alternatif khusus.
"Kami tidak menyediakan alternatif khusus. Masyarakat dapat melewati jalan-jalan alternatif yang sudah ada," kata Priyanto.
Priyanto mengungkapkan, pihak-pihak terkait dalam penertiban arus lalu lintas di daerah pembangunan jalan layang ini telah menyediakan 30 titik pemberitahuan bagi pengguna jalan guna terciptanya lalu lintas yang nyaman.
Membangun ruas jalan hanya akan mengatasi kemacetan jangka pendek karena pada akhirnya jumlah kendaraan akan terus bertambah bila pemerintah tidak membatasinya. Solusi kemacetan Jakarta adalah transportasi publik yang cukup jumlahnya bagi seluruh warganya dan juga keamanan dan kenyamanan sehingga warga mau beralih ke transportasi publik. Tapi semua itu dimulai dari diri kita masing-masing. Buat apa menghabiskan waktu bermacet-macetan di Jakarta?
Commuter Line adalah salah satu pilihan transportasi publik yang murah dan nyaman |
Yuk kita mulai naik transportasi umum, atau berjalan kaki dan bersepeda untuk jarak dekat. Wujudkan Jakarta nyaman dan bebas macet!
0 komentar:
Post a Comment